Bisnis

MNC Group Akuisisi Anterin

AKUPAHAM.COM – MNC Group Indonesia, melalui PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), mengatakan pada hari Rabu bahwa perusahaan telah menandatangani term sheet untuk mengakuisisi saham mayoritas perusahaan ride-hailing lokal, PT Anterin Digital Nusantara. Jumlah investasi belum dipublikasikan.

Salah satu anak perusahaan MNC Group adalah pemegang saham IATA.

Dibandingkan dengan nama yang lebih dikenal seperti Gojek dan Grab, skala dan operasi Anterin masih relatif sederhana. Didirikan oleh Imron Hamzah dan Rachmat Efendi pada tahun 2016, perusahaan mulai mengangkut penumpang pada tahun 2018, dan belum terlalu aktif dalam mencari modal dari sumber lain.

Strategi Anterin Berbeda dengan Ride-hailing Lain

Saat ini, Anterin memiliki lebih dari 300.000 pengemudi dan 500.000 pelanggan. Anterin beroperasi di 100 kota di Indonesia. Efendi, chief technology officer dan co-founder perusahaan, mengatakan bahwa strategi yang diadopsi oleh Anterin berbeda dari perusahaan ride-hailing lain.

“Kami menghindari sistem pembakaran uang. Kami menggunakan konsep lelang. Pengemudi dapat menentukan harga mereka sendiri. Pelanggan juga dapat memiliki preferensi mereka sendiri, sesuai dengan harga, kendaraan, atau pengemudi,” kata Efendi kepada KrASIA dalam sebuah wawancara telepon.

Sumber Foto: grid

Platform Anterin memungkinkan pengemudi dan penumpang untuk menetapkan dan memilih harga tarif, tanpa tarif yang ditentukan oleh perusahaan.

Investasi MNC bertujuan untuk mengembangkan lebih banyak jenis bisnis di Anterin, termasuk pengiriman makanan, layanan taksi dengan berkolaborasi dengan operator armada, serta penyewaan mobil dan helikopter.

Memilih Anterin Karena Visinya

Akuisisi Anterin oleh MNC sejalan dengan strategi IATA untuk memasuki bisnis transportasi sesuai permintaan, di mana Grab dan Gojek tetap menjadi pemimpin di Asia Tenggara.

“IATA memilih Anterin karena visinya. Anterin diciptakan untuk mengubah konsep operasi perusahaan ride-hailing yang ada saat ini,” kata Wishnu Handoyono, wakil presiden direktur IATA, dalam siaran pers.

Transaksi akan selesai pada akhir Februari.

IATA adalah penyedia layanan penerbangan. Maskapai ini mengoperasikan beberapa layanan transportasi udara — melalui helikopter, pesawat baling-baling turbo, dan jet — yang sebagian besar melayani perusahaan minyak dan pertambangan dalam kontrak jangka panjang. PT Global Transport Service, salah satu anak perusahaan MNC, memiliki 8,68% saham IATA.

Sumber: KrAsia

Nanda Ang

Love and Work, Work and Love, that's all there is. -Sigmund Freud-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close Subscribe Card