Populer

Yuk Move on dari Move on

Beberapa orang mengatakan bahwa ia sudah move on dari orang yang dulu dia sukai, atau yang pernah menjadi pasangannya, nyatanya ia masih menyimpan semua barang-barang dari orang tersebut, merayakan hari pentingnya, dan mengingat semua kenangan dengan sangat detail, apakah itu bisa dibilang move on? Mungkin saja itu move on tapi belum benar-benar move on. Berikut adalah beberapa alasan move on tapi belum benar-benar move on:

Standar yang ada di dirinya

Sumber: www.freepik.com

Banyak orang yang belum bisa move on dari pasangan atau orang yang dulu disukai karena apa yang ada di diri orang tersebut belum dia temui di orang lain, singkatnya nilai dia masih lebih tinggi dari pada orang-orang lain yang datang setelahnya. Ini memang sulit diatasi, karena saat menyukai seseorang, sisi baik dari orang tersebut seringkali lebih dominan dilihat dari pada sisi buruknya, maka yang akan diingat dengan jelas adalah sisi baiknya ini. seringkali tanpa menyadari kamu yang belum move on membuat ‘dia’ menjadi standar bagi orang berikutnya yang akan kamu pilih,kamu lupa bahwa setiap manusia itu istimewa, unik dan berbeda-beda, memilih dan mencari yang mendekati apalagi sama persis hanya akan membuat kamu tambah tidak bisa move on. Kamu bisa menanamkan di benak kamu untuk melihat sisi lain orang yang mendekati kamu dengan lebih positif. Mungkin kata-kata berikut ini bisa diterapkan.

Cinta itu tentang melihat, apa yang orang lain tidak lihat, yang menjadikan dia berharga dan istimewa dari yang lainnya

Kamu ingin kan dianggap seperti ini? kalau kamu ingin tentu orang yang sedang mendekati mu juga ingin dianggap seperti itu, maka cobalah!.

Terbiasa sendiri

Sumber: www.freepik.com

Ini biasa dialami oleh kamu yang cintanya bertepuk sebelah tangan, atau kamu yang sudah lama berpisah dari pasangan kamu. Terbiasa sendiri atau yang sering ditamengi dengan kata ‘kemandirian’ terkadang dapat berdampak buruk. Untuk yang cintanya bertepuk sebelah tangan biasa memiliki keahlian ‘bahagia asal dia bahagia’ dan merasa cukup akan hal itu sehingga enggan membuka hati buat yang lain, begitu juga dengan kamu yang berpisah untuk ‘kebaikan sesama’. Kamu berpisah bukan karena keinginanmu melainkan hal-hal lain yang mendorongmu, seperti restu orang tua, ingin melanjutkan sekolah, atau tidak sanggup kalau LDR, hal ini membuat kamu menikmati kesendirian kamu dengan menyimpan ‘dia’ di suatu tempat di hati kamu. Kamu merasa bahwa kamu akan baik-baik saja selama kamu bisa melakukan hal-hal yang harus kamu lakukan sendirian. Kamu berpendapat  bahwa ‘waktu akan menyembuhkan segalanya’, tapi tidak selamanya waktu menyembuhkan luka-luka dan kesedihan kamu. Kamu harus berusaha untuk menyembuhkan luka-luka itu dan membuat kemandirian sebagai bagian dari diri kamu, bukan sebagai tameng untuk tidak membuka hati untuk orang lain.

Perasaan Yang Belum Tuntas

Sumber: www.freepik.com

Kamu menyukai seseorang untuk bertahun-tahun lamanya dan kamu belum pernah menyatakan perasaan kamu kepada orang tersebut sama sekali. Kamu belum menyatakan dan belum pernah merasa sakit karena ditolak orang tersebut membuat kamu masih ‘penasaran’ dan merasa kalau apa yang ada diantara kalian belum tuntas. Bahkan dalam beberapa kasus, kamu telah memiliki pasangan namun masih tidak bisa menghilangkan pikiran kamu tentang ‘dia’. Perasaan yang belum tuntas ini harus segera diselesaikan sebelum kamu punya pasangan, jangan menempatkan pasangan kamu yang sekarang sebagai ‘cadangan’ atau ‘pelampiasan’ perasaanmu yang belum tuntas, karena sama halnya dengan kamu yang tidak mau jadi ‘cadangan’ begitu pula pasangan kamu. Jika menurut kamu cara yang paling ampuh mengatasi perasaan kamu adalah dengan menyatakan kepada orang tersebut, maka nyatakanlah!. Katakan apa yang selama ini kamu simpan dalam hati dan pikiran kamu, bila kamu ditolak maka bersedihlah sewajarnya dan bersyukurlah sebanyak-banyaknya karena kamu tidak perlu lagi berkutat dengan perasaanmu yang tidak tuntas, karena ia sudah tuntas sekarang!

Azmi Umaymah

You are special, you are unique, so don't try to copy others.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close Subscribe Card