Ingin Tahu

Sri Mulyani Bercerita Tentang Stunting di Indonesia

AKUPAHAM.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyusuri jalan kenangan ketika berbicara tentang stunting di Indonesia selama acara yang diadakan oleh Bank Dunia di Jakarta pada hari Kamis.

Dia mengingat suatu periode ketika dia adalah direktur pengelola bank dan presiden Bank Dunia pada waktu itu, Jim Yong-kim, yang biasanya mengkritik kekurangan pemerintah Indonesia dalam menangani stunting.

“Presiden Bank Dunia adalah seorang dokter dan dia berkata kepada saya: ‘Negara Anda termasuk salah satu negara peringkat teratas dengan stunting’, tetapi pada saat itu saya tidak tahu apa itu stunting,” kata menteri.

“Bos Bank Dunia dulu suka ribut dengan saya, direktur pelaksana Bank Dunia. Dia secara khusus mencela saya tentang masalah stunting,” kata Sri Mulyani sambil tertawa.

Dia kemudian bertanya kepada wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla tentang masalah ini, dan setelah itu pemerintah menjadi sadar akan tingkat terhambatnya pertumbuhan di negara itu dan mulai merancang program untuk menghilangkannya. Sejak itu, pemerintah telah meningkatkan upaya untuk memerangi stunting.

Sumber Foto: liputan6

Pengerdilan adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang terjadi pada anak di bawah 5 tahun karena kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai dalam 1.000 hari pertama kehidupan mereka.

Menurut data dari Survei Kesehatan Dasar 2013 Kementerian Kesehatan, 37,2 persen anak-anak Indonesia di bawah usia 5 tahun, atau sekitar 9 juta anak-anak, dianggap kerdil.

Sebuah laporan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Lembaga Penelitian Pangan Internasional (IFPRI), dengan dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengungkapkan bahwa 22 juta orang di negara itu menderita kelaparan kronis antara 2016 dan 2018.

Sri Mulyani mengatakan pada hari Kamis bahwa kolaborasi antar kementerian telah menjadi strategi utama pemerintah untuk mengatasi stunting di negara ini.

“Bersama dengan Bappenas, kami berupaya memastikan bahwa masalah kerdil dapat diatasi,” tegasnya.

Sumber: The Jakarta Post

Nanda Ang

Love and Work, Work and Love, that's all there is. -Sigmund Freud-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close Subscribe Card