AkuPaham – Departemen luar negeri Amerika Serikat mengumumkan pada Kamis, 30 Mei 2018, bahwa terdapat perubahan visa izin tinggal untuk pelajar berkebangsaan Cina. Perubahan berupa pengurangan waktu izin tinggal untuk pelajar yang mengambil bidang studi robotika, manufaktur dengan teknologi tinggi, dan penerbangan. Bukan hanya pelajar, tetapi juga untuk para profesional seperti peneliti dan manager untuk perusahaan yang termasuk dalam daftar Departemen perdagangan Amerika Serikat. Walau belum jelas perusahaan apa saja yang masuk dalam daftar tersebut, namun kemungkinan besar perusahaan handphone dan teknologi serupa akan
masuk dalam daftar termasuk ZTE dan Huawei.
Walau proses mendapatkan visa tidak mengalami perubahan, namun bagi mereka yang ingin mengajukan visa baru untuk kategori di atas, tentu akan menemui kesulitan. Hal ini disinyalir untuk mengurangi risiko pencurian properti intelektual milik Amerika. Keputusan ini akan diberlakukan mulai 11 Juni mendatang. Bagi pelajar, visa hanya akan berlaku selama satu tahun, dan untuk para profesional proses pengajuan visa hingga dikeluarkan akan memakan waktu hingga beberapa bulan. Para profesional juga harus melengkapi beberapa dokumen izin yang dikeluarkan oleh beberapa agen resmi Amerika.
Petunjuk adanya perubahan masa tinggal untuk para pelajar dan profesional asal Cina telah terlihat ketika Presiden Donald Trump mempublikasikan rencana keamanan nasional Amerika Serikat di bulan desember tahun lalu. Dalam rencana ini disebutkan bahwa pelajar asing yang mengambil studi STEM (kimia, komputer, teknologi informasi, teknik, matematika, fisika, astronomi dan lain-lain) akan menghadapi beberapa pembatasan.
Pada hari Selasa lalu, Donald Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk barang-barang asal Cina yang bernilai sekitar 50 Miliar USD. Dia juga mengatakan bahwa praktik dagang Cina yang dinilai curang adalah alasan mengapa Cina dapat lebih unggul dari Amerika.
Sumber: The Verge
