Pasca Banjir, Kementerian Perindustrian Bantu Produsen Kecil

Kementerian Perindustrian berencana untuk mengganti modal rusak dari produsen kecil dan menengah (IKM) yang terkena dampak banjir besar baru-baru ini di Jabodetabek.
“Kami dapat memastikan IKM kecil yang mesinnya rusak karena banjir bahwa kami akan menyediakan penggantian 100 persen,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta pada Senin.
Dia mengatakan bisnis kecil adalah yang paling terkena dampak banjir karena industri besar biasanya memiliki langkah-langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi kerugian akibat bencana alam.
Dia juga mengatakan bahwa selama seminggu dia akan menilai beberapa IKM yang terkena dampak banjir, yang berlangsung selama beberapa hari di beberapa bagian kota.
Gati Wibawaningsih, direktur jenderal kementerian untuk usaha kecil dan menengah, mengatakan kepada pers bahwa menteri akan memeriksa pabrik pembuatan tahu dan tempe di Semanan, Jakarta Barat, dan pusat furnitur di Pondok Bambu, Jakarta Timur, di antara tempat-tempat lain, untuk menilai dampak banjir pada industri kecil.
“Kami mengalokasikan sekitar Rp 4 miliar (US $ 288.333) untuk bantuan bencana alam nasional untuk tahun ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa kementerian dan lembaga industri lokal masih melakukan penelitian tentang jumlah IKM yang terkena dampak dan kerugian mereka akibat banjir baru-baru ini.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jumlah bantuan akan tergantung pada saran dari produsen. Namun, karena orang-orang masih fokus pada evakuasi keluarga mereka, kementerian belum menerima laporan.
“Bagi sebagian orang, ini bukan banjir pertama mereka, jadi mereka relatif tenang,” kata Gati. “Kami dapat melanjutkan dengan bantuan setelah mereka siap untuk memulai produksi.”
Menurut data kementerian 2018, ada 4,49 juta IKM secara nasional. Beberapa pusat IKM di Jawa Barat baru-baru ini terkena dampak banjir, termasuk pusat konveksi di Tambora, produsen rotan di Grogol, Jakarta Barat, pembuat makanan kecil di Bandung Barat dan IKM gula aren di Cigudeg, Bogor.
Asosiasi Pengecer memperkirakan bahwa pengecer di Jabodetabek kehilangan lebih dari Rp 1 triliun karena toko-toko berhenti beroperasi di tengah banjir parah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di Jawa Barat, Jakarta dan Banten telah meningkat menjadi 60 orang pada hari Minggu dan bahwa 92.261 orang telah dipindahkan ke tempat penampungan di seluruh Jabodetabek pada Sabtu malam.
Sumber: The Jakarta Post