Sains dan Teknologi

Otomasi dan Teknologi Robotik Menyebabkan Gelombang Pengangguran di 2030, Mengapa?

Entah disadari atau tidak, saat ini penelitian untuk mengembangkan teknologi robotik marak dilakukan, bahkan perusahaan-perusahaan pengembang teknologi ini saling berlomba untuk mengungguli satu sama lain. Saat ini robotik merupakan hal yang jarang dan nilai sangat ‘wah’ oleh kebanyakan kalangan. Restoran-restoran yang mengusung tema robotik pun banyak dikunjungi wisatawan. Disadari atau tidak, teknologi robotik dan otomasi tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat namun juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah pengangguran.

Pada tahun 1900an kebanyakan petani Amerika memiliki karyawan untuk membantu mereka bekerja di lahan pertanian mereka, hal ini menghasilkan cukup makanan bagi penduduk di negara tersebut, namun sekarang hanya terdapat kurang dari 2% pekerja yang bekerja di lahan pertanian, ini disebabkan oleh teknologi pertanian yang semakin maju. Tidak dapat dipungkiri kini otomasi telah mengambil alih peran manusia.  Hal ini juga terjadi di beberapa sektor lainnya, terutama sektor-sektor yang dulunya memerlukan banyak pekerja.

Sumber: Pixabay

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh management consultancy firm McKinsey, pada tahun 2030 hampir 1/3 penduduk Amerika atau sekitar 73 juta orang akan kehilangan pekerjaannya karena telah digantikan oleh teknologi robotik. Sekitar 800 juta orang di seluruh dunia juga akan terkena imbas yang sama. negara- negara terkaya di dunialah yang akan mendapatkan pengaruh paling besar.

Negara-negara yang terkena dampak dari kemajuan teknologi robotik, akan menggantikan pekerjaan yang hilang, namun hal ini tentunya harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya, karena pemerintah harus menyediakan pekerjaan yang benar-benar berbeda di sektor yang benar-benar baru dan inovatif. Selain ketersediaan pekerjaan, hal lain yang harus diperhatikan adalah karyawan yang masih bekerja, karena mereka harus terus memastikan diri mereka dapat terus berkembang untuk mendukung pekerjaan mereka yaitu bekerja bersama-sama dengan mesin.

“Adaptasi semacam ini akan memerlukan pencapaian edukasi yang lebih tinggi, atau menghabiskan lebih banyak waktu dan aktivitas yang memerlukan sosial dan emotional skill, kreativitas, dan kemampuan kognisi lainnya yang sulit untuk diotomasi.” Seperti yang disampaikan di dalam laporan studi.

Sumber: Pixabay

Seiring berkembangnya ilmu di bidang teknologi dan sains, membuat sains dan teknologi sendiri menjadi lebih siap untuk dipergunakan di berbagai bidang kehidupan, hal ini pulalah yang menyebabkan  berubahnya cara pandang dan kehidupan masyarakat. Jika melihat sekilas sejarah di bidang  kedokteran, fisika dan teknik, manusia dapat melihat dengan jelas, bahwa kita saat ini terus bergerak maju walau dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Penulis studi ini juga menambahkan bahwa proliferasi otomasi akan “menghasilkan keuntungan yang signifikan terutama untuk mereka di kalangan bisnis dan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ekonomi. Selain itu teknologi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada, sama seperti apa yang telah teknologi lakukan di masa yang lalu”

Sesungguhnya tidak ada yang benar-benar melawan perubahan positif ini, namun besarnya dampak yang ditimbulkan tentu membutuhkan perhatian khusus dan segera. Layaknya mereka yang saat ini tidak lagi dapat bekerja di sektor batu bara akibat otomasi. Mereka seharusnya diberi pelatihan dan bertanggung jawab atas mesin otomasi pada tingkatan tertentu, dan untuk mereka yang lain harusnya dapat diberikan kesempatan untuk beralih karir. Mereka tentu membutuhkan banyak bantuan, dan itulah poin utama yang ingin diangkat di sini.

Pemerintah tentu memahami dan mengerti bahwa angka pengangguran yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kehidupan sosial bermasyarakat, tidak hanya buruk bagi sektor ekonomi saja. Sudah selayaknya pemerintah di seluruh dunia, melihat fenomena ini dan bersiap mencari solusi.

Sumber: Iflscinece

Azmi Umaymah

You are special, you are unique, so don't try to copy others.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close Subscribe Card