Ngaben – Pulau dewata adalah salah satu destinasi wisata paling terkenal di Indonesia. Sebagian besar turis asing akan menyempatkan diri ke Bali saat menyambangi Indonesia. Bali adalah salah pulau terindah di Indonesia, dimana penduduknya yang mayoritas memeluk agama Hindu, hidup dalam harmoni keagamaan yang kental. Berbagai upacara keagamaan dilakukan setiap tahunnya dengan berbagai tujuan salah satunya adalah Ngaben.
Tujuan dan Makna Upacara Ngaben
Beberapa orang mengartikan Ngaben sebagai upacara pembakaran jenazah atau kremasi, namun hal ini tidak sepenuhnya tepat. Ngaben berasal dari kata beya yang berarti bekal. Upacara Ngaben sendiri adalah bagian dari rangkaian Upacara Pitra Yadnya, yaitu Upacara pemujaan untuk para roh-roh leluhur atau Pitara yang telah meninggal dunia dengan hati suci dan ikhlas.
Makna upacara ngaben sendiri adalah sebagai proses kembalinya Panca Maha Bhuta atau lima elemen dasar pembentuk alam baik dalam tubuh manusia (microcosmos) atau di alam semesta (macrocosmos), dan mengantarkan Roh (Atma) ke alam Pitara dan memutuskan hubungannya dengan alam duniawi. Hal ini dilakukan agar roh dapat naik menuju moksa atau surga, walau demikian tidak semua orang dapat langsung menuju moksa karena setiap manusia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya selama di dunia. Menurut ajaran agama Hindu, tubuh manusia harus dibakar agar, rohnya dapat segera menuju moksa. Ngaben biasa dilaksanakan di hari ketujuh orang tersebut meninggal dunia. Tentunya upacara ini tidak memiliki jadwal tetap, sehingga tidak bisa dijadwalkan kapan wisatawan harus datang untuk menyasikan upacara yang unik ini.
Jenis-Jenis Upacara Ngaben
Upacara Ngaben sendiri memiliki beberapa jenis yaitu:
- Sawa Wedana. Upacara Ngaben Sawa Wedana dilakukan dengan cara membawa jenazah orang yang telah meninggal dunia langsung ke kuburan untuk dibakar.
- Asti Wedana. Upacara ini dilakukan setelah selesai upacara pembakaran mayat, tulang-tulang yang telah dikremasi dan menjadi abu kemudian dihanyutkan di laut atau sungai yang kemudian bermuara ke laut.
- Swasta Wedana. Upacara Swasta Wedana adalah upacara pembakaran atas mayat yang tidak lagi dapat ditemukan atau meninggal dikejauhan. Jenazah dari orang yang meninggal kemudian diwujudkan dengan perumpamaan, menggunakan tempayan, jerami, air dan lain-lain. Setiap benda ini mewakili satu bagian tubuh dari jenazah.
- Atma Wedana. Upacara ini adalah upacara pengembalian Roh (atma) dari alam Pitara ke alam Sang Hyang Widhi. Nama lain dari upacara ini adalah “Upacara Nyekah”, yang bisa juga dilakkan untuk meningkatkan kesempurnaan serta kesucian orang yang meninggal.
Upacara Ngaben saat ini bukan hanya menjadi ritual keagamaan saja, tapi juga menjadi sebuah daya tarik wisata, mengapa demikian? Indonesia adalah satu negara yang masyarakatnya hidup dengan adat istiadat dan kepercayaan keagamaan yang kental. Hal ini jarang sekali terdapat di negara-negara di Eropa dan Amerika, hal inilah yang membuat turis dan wisatawan asing tertarik menyaksikan ritual yang jarang mereka saksikan. Daya tarik ini dapat meningkatkan potensi pariwisata di Bali dan tentunya meningkatkan taraf ekonomi warga setempat dan para pelaku usaha pariwisata di Bali.