Menteri Keuangan Sri Mulyani Memangkas Puluhan Jabatan Struktural di Badan Kebijakan Fiskal

Kementerian Keuangan akan memindahkan 112 pejabat eselon III dan IV yang memegang pekerjaan “struktural” di Badan Kebijakan Fiskal (BKF), sebagai bagian dari program untuk meningkatkan efisiensi dan menyederhanakan birokrasi pemerintah.
“Seratus dua belas pejabat eselon III dan IV akan dipindahkan ke jabatan fungsional,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, seperti dilansir Kompas.com pada 29 November.
Secara khusus, 19 dari 36 pejabat di tingkat eselon III akan dipindahkan dan diberi peran “fungsional” di BKF, dan 74 dari 124 karyawan di eselon IV juga akan dipindahkan ke peran fungsional di lembaga tersebut.
Terlepas dari pemindahan 112 pejabat, menteri keuangan telah menunjuk 25 pejabat untuk menduduki jabatan struktural di eselon II di BKF. Mereka dipilih dari 1.681 pejabat di eselon III berdasarkan rekam jejak, integritas dan penilaian jejak digital.
Eselon adalah jajaran pekerjaan struktural di kantor-kantor pemerintah. Di tingkat menteri, ada empat eselon utama. Posisi struktural di eselon I, pangkat tertinggi, bekerja di bawah menteri dan termasuk sekretaris jenderal, inspektorat jenderal, direktur jenderal, dan ketua agensi.

Jabatan struktural di eselon II adalah kepala biro, sekretaris Direktorat Jenderal dan sekretaris agensi, sedangkan jabatan eselon III adalah kepala departemen dan divisi. Pekerjaan struktural di eselon IV adalah kepala sub-divisi dan seksi.
Keputusan Kementerian Keuangan untuk mengurangi pekerjaan struktural di eselon III dan IV datang sebagai tanggapan terhadap pernyataan Presiden Joko “Jokowi” Widodo baru-baru ini bahwa ia ingin menghilangkan peran yang tumpang tindih di berbagai kementerian dan lembaga.
“Saya telah memerintahkan menteri untuk mengganti pejabat eselon III dan IV dengan AI. Birokrasi kami akan lebih cepat dengan AI, tetapi itu akan tergantung pada hukum omnibus, ”kata presiden di Jakarta 28 November.
Sumber: The Jakarta Post