Langkah Bank Indonesia di Tengah Kekhawatiran Coronavirus

AKUPAHAM.COM – Wabah baru coronavirus telah mendorong investor untuk meninggalkan pasar keuangan negara, yang mengakibatkan arus keluar asing sekitar Rp 11 triliun (US $ 805,9 juta) pekan lalu, yang telah memberikan tekanan pada rupiah, kata seorang bankir sentral.
Meskipun arus keluar yang besar, Bank Indonesia (BI) telah mencatatkan arus masuk sebesar Rp 400 miliar sepanjang tahun ini.
“Wabah telah berdampak buruk pada pasar keuangan di seluruh dunia seperti halnya juga menekan rupiah, meskipun mata uang terapresiasi pada hari Kamis,” wakil gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan kepada wartawan di Jakarta.
Rupiah melemah 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi Rp 13.675 pada Jumat sore. Mata uang telah terapresiasi sekitar 1,6 persen terhadap greenback sepanjang tahun ini, data Bloomberg menunjukkan.
Pada Jum’at sore, virus 2019-nCoV telah menginfeksi lebih dari 31.400 orang di seluruh dunia dan telah menewaskan 638. Penyebaran penyakit seperti pneumonia telah memaksa bisnis di China untuk menghentikan atau membatasi operasi mereka di tengah kuncian di banyak provinsi.
Hal tersebut telah mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman dan meninggalkan pasar negara berkembang, seperti Indonesia.
Pasar saham lokal masih berhasil mencatatkan pembelian asing bersih sekitar Rp 176 miliar pada hari Jum’at meskipun Indeks Harga Saham Gabungan turun 4,76 persen sepanjang tahun ini.

Dody menambahkan bahwa jalur kebijakan bank sentral akan tergantung pada perkembangan terakhir, menambahkan bahwa BI akan melakukan intervensi jika virus mengganggu perekonomian negara.
BI telah menyuntikkan sekitar Rp 25 triliun ke pasar keuangan negara di tengah aksi jual atas kekhawatiran bahwa coronavirus novel yang cepat menyebar akan merugikan ekonomi global.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral telah membeli obligasi pemerintah di pasar untuk menstabilkan harga dan likuiditas karena coronavirus menakuti investor asing.
“Apakah Anda tahu berapa banyak obligasi yang telah kami beli dari pemerintah dengan aliran modal besar tahun ini? Angka itu mendekati Rp 25 triliun,” kata Perry dalam sambutannya di Mandiri Investment Forum di Jakarta.
Sumber: The Jakarta Post