Rupiah Vs Dolar Amerika: Kenapa Rupiah Melemah Terhadap Dolar?
Apakah kamu sudah mengetahui berapa kurs Rupiah terhadap Dolar hari ini? Sebelum itu, apakah kamu tahu apa itu Kurs? Kurs adalah nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang yang berlaku di negara kita. Untuk hari ini di tanggal 23 February 2018, kurs Dolar Amerika terhadap rupiah mencapai 13.683. Dolar menguat terhadap rupiah jika dibandingkan dua hari yang lalu. Pernahkah kamu bertanya-tanya dan merasa penasaran kenapa rupiah melemah terhadap Dolar? Untuk tahu jawabannya, yuk simak penjelasan berikut ini:
1- Perbaikan ekonomi Amerika.
Krisis 2008
Pada tahun 2008, di Amerika serikat terjadi krisis ekonomi yang pada akhirnya berdampak pada perekonomian global, bahkan Jerman yang memegang rekor sebagai negara terkuat secara ekonomi di Eropa tidak luput dari dampak tersebut. Negara lain yang juga terkena dampak dari krisis ekonomi global tentunya Indonesia. Krisis ini sebenarnya tidak terjadi secara mendadak, namun melalui beberapa tahapan yang terjadi beberapa tahun sebelum tahun 2008. Krisis ini ditandai dengan bangkrutnya salah satu perusahaan jasa keuangan nomor 4 terbesar di Amerika, yaitu Lehman Brothers.
Kebijakan Quantitave Easing.
Singkatnya, setelah krisis di tahun 2008, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan sebuah kebijakan yang dinamakan, Quantitave Easing. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Bank Sentral Amerika yaitu The Fed dengan tujuan menstimulus perekonomian Amerika. Quantitative Easing adalah kebijakan dengan mengeluarkan sejumlah uang langsung ke dalam sistem keuangan. Uang ini digunakan untuk membeli obligasi jangka panjang, seperti Surat Utang AS.
Quantitave Easing ini terus berjalan hingga The Fed pada tahun 2011 memiliki aset sebanyak 4 triliun Dolar Amerika dalam bentuk obligasi. Padahal sebelum terjadi krisis, aset The Fed hanya berkisar 800 miliar Dolar. Selain ditanamkan di Amerika, sejumlah uang yang dikeluarkan bank sentral juga ditanamkan ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Suntikan dana ini kemudian dikelola sedemikian rupa untuk mendukung perekonomian Indonesia.
Kebijakan Tapering off
Kebijakan tapering off bisa dibilang kebalikan dari kebijakan Quantitave Easing. Jika QE adalah kebijakan untuk menggelontorkan sejumlah dana, maka Tapering off adalah mengurangi atau menarik kembali dana tersebut. Seiring membaiknya perekonomian dan positifnya pasar tenaga kerja di Amerika, maka The Fed mengeluarkan kebijakan Tapering Off secara bertahap, dimulai dengan pengurangan anggaran belanja obligasi oleh The Fed pada tahun 2014. Apakah kebijakan ini berdampak pada Indonesia, jawabnya tentu saja.
Sejumlah dana yang tadinya ditanamkan di Indonesia, kemudian ditarik kembali oleh para investor ke Amerika setelah dikeluarkannya kebijakan Tapering off. Hal ini membuat pasokan dana yang akan dikelola oleh lembaga-lembaga keuangan di Indonesia untuk membangun infrastruktur dan lain-lain berkurang.
2- Neraca perdagangan.
Perekonomian Amerika yang menguat juga berdampak pada lesunya perekonomian global. Hal ini berakibat pada neraca perdagangan Indonesia yang menjadi tidak stabil. Neraca perdagangan dilihat dari hasil ekspor dan impor, neraca perdagangan positif berarti ekspor lebih banyak dari impor, dan neraca perdagangan negatif sebaliknya. Jika ekspor dan impor menggunakan mata uang dolar, tentunya tidak akan berdampak banyak, namun jika menggunakan rupiah tentu memiliki dampak yang besar. Contoh: Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit dengan harga 750.000 per barel, yang dikonversi menjadi 52.5 dolar Amerika. Namun jika nilai tukar Rupiah melemah, dari 14.285 menjadi 15.000 per 1 dolar, maka pembeli harus membayar 787.500 rupiah per barel. Tentu hal ini dapat merugikan pembeli, yang berakibat pada berkurangnya ekspor dari Indonesia.
Nah itu dia penjelasan singkat tentang melemahnya rupiah terhadap dolar. Sesungguhnya ekonomi adalah ilmu yang susah gampang, jika kamu kurang mengerti penjelasan di atas, kamu dapat mencari dari sumber-sumber lainnya ya! emoga bermanfaat dan jangan lupa untuk baca artikel biografi tokoh seperti biografi mardigu wowiek yang menjadi salah satu ahli dalam teori konspirasi.
Sumber: kok-bisa, kontan dan berbagai sumber lainnya.