Inspirasi

Julid dan Ambyar Masuk KBBI

AKUPAHAM.COM – Kadang-kadang kamu mungkin mendengar orang-orang bergosip tentang orang lain dan mereka menggunakan istilah julid, atau kamu menemukan kata ambyar ketika menelusuri timeline Twitter dan bertanya-tanya apa arti istilah slang itu.

Nah, jangan heran lagi, karena Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini telah memasukkan kata-kata ini – dan juga istilah-istilah slang lainnya – dalam versi online terbarunya, yang tersedia kepada publik.

KBBI diperbarui pada Oktober, termasuk penambahan lebih dari 1.000 entri baru, mulai dari kata-kata baru yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari atau muncul di media sosial hingga perubahan semantik.

KBBI mendefinisikan ambyar – awalnya kata Jawa – sebagai “rusak atau hancur”.

Ambyar tampaknya mendapat tempat di kalangan masyarakat bersama dengan istilah sahabat ambyar (komunitas yang patah hati), yang mengacu pada penggemar campursari populer (campuran musik tradisional Jawa dan modern) Didi Kempot, yang dalam beberapa tahun terakhir telah melihat popularitasnya meningkat di antara khalayak yang lebih muda karena lirik lagu Jawa ‘mabuk cinta’-nya.

Sementara itu, KBBI mendefinisikan julid sebagai “iri dan dengki atas kesuksesan orang lain”, dengan kamus mencatat bahwa orang biasanya julid saat menulis komentar atau status mereka atau menyindir seseorang di media sosial.

Istilah slang lainnya termasuk cie, sebuah seruan yang digunakan dengan maksud “memuji atau menggoda seseorang”.

Sumber Foto: pixabay.com

Beberapa kata portmanteau juga telah ditambahkan oleh KBBI, termasuk pansos dari panjat sosial (pendakian sosial), mager dari malas gerak (tidak suka melakukan apa pun) dan maksi dari makan siang (makan siang).

KBBI adalah kamus resmi bahasa Indonesia. Kamus ini diproduksi dan diperbarui secara berkala oleh Pusat Bahasa kementerian pendidikan.

Menurut situs resmi Pusat Bahasa, sebuah kata baru dapat ditambahkan ke KBBI jika unik, eufonik, sesuai dengan aturan bahasa Indonesia, tidak mempromosikan konotasi negatif dan umumnya digunakan oleh publik.

Edisi pertama kamus, yang berisi 62.000 kata, diterbitkan pada tahun 1988. Edisi saat ini adalah edisi kelima kamus, diterbitkan pada tahun 2016 dan berisi 127.036 kata.

Sumber: The Jakarta Post

Nanda Ang

Love and Work, Work and Love, that's all there is. -Sigmund Freud-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close Subscribe Card