Donald Trump Mengancam Harley Davidson: “Jika memindahkan produksi ke luar negeri, mereka akan dikenakan pajak seperti yang tidak pernah ada sebelumnya.”
AkuPaham – Pada hari selasa lalu, presiden Donald Trump mengancam Harley-Davidson dengan jumlah pajak yang sangat tinggi apabila perusahaan pembuat moto besar ini memindahkan produksi ke luar negeri. Donald Trump mengklaim bahwa Harley-Davidson menggunakan peningkatan ketegangan perdagangan sebagai alasan untuk membenarkan rencana pemindahan pabrik manufaktur.
“Sebuah Harley-Davidson seharusnya tidak pernah dibangun di Negara lain! Karyawan dan pelanggan mereka telah marah kepada mereka. Jika mereka pindah, lihat, itu akan menjadi awal dari kehancuran – mereka menyerah, mereka berhenti! Aura mereka akan hilang dan mereka akan dikenakan pajak dalam jumlah yang tidak pernah ada sebelumnya.” Tulis Donald Trump di akun Twitter resmi miliknya.
Awal tahun ini, Harley-Davidson sempat mengatakan akan memindahkan sebagian besar pabrik mereka yang berada di Kansas ke Thailand. Menurut Donald Trump, Harley-Davidson hanya menggunakan perang perdagangan dan pajak sebagai sebuah alas an, karena mereka menentukan pemindahan jauh sebelum tarif pajak ditetapkan.
Pada hari senin lalu, Harley mengatakan alasan pemindahan pabrik dikarenakan peningkatan tarif dari European Union. Hasilnya, tidak ada pabrik Harley yang akan pindah ke Eropa. Perusahaan juga mengatakan bahwa pendirian pabrik di Thailand adalah dengan maksud untuk memperluas jangkauan di pasar asia tenggara. Sesuai dengan keterangan Harley kepada Blommberg, bahwa keputusan pendirian pabrik di Thailand diambil setelah presiden DonaldTrump menarik diri dari kerja sama Trans-Pacific, yaitu perjanjian perdagangan bebas dengan 11 negara lain yang sebagian besar berada di Asia.
Dengan mendirikan pabrik di Thailand, perusahaan dapat menghindari biaya hingga 60 persen tarif dari mengimpor motor dan dapat mengurangi biaya ketika perusahaan mengekspor motor di Negara-negara terdekat. Selama 12 bulan terakhir, saham Harley-Davidson telah merosot hingga lebih dari 25 persen. Perusahaan juga mengumumkan adanya penurunan penjualan hingga 8.5 persen di pasar Amerika dan 3.9 di pasar internasional.
Sumber: CNBC
