Banjir dan Longsor di Kalimantan Timur, Bagaimana Nasib Ibukota Baru?

AKUPAHAM.COM – Kalimantan Timur akhir-akhir ini menjadi topik perbincangan hangat dikarenakan menjadi provinsi dimana ibukota baru Indonesia akan terletak. Setelah banjir di Ibukota DKI Jakarta terjadi, kini giliran Kalimantan Timur yang dilanda banjir. Banjir dan longsor tersebut terjadi dikarenakan curah hujan yang deras beberapa hari belakangan. Sekitar 7,213 penduduk terkena dampak dari bencana banjir dan longsor yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tidak ada korban dalam bencana tersebut, dan seluruh penduduk yang terkena dampak dapat diungsikan.

Banjir dan longsor di Samarinda ini terjadi hanya berselang 2 minggu setelah banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Banjir tersebut telah melumpuhkan berbagai kegiatan di Samarinda. Dikarenakan sekolah, kantor pemerintahan, hingga fasilitas kesehatan juga turut terkena dampak dari banjir dan longsor. Total 7,213 penduduk yang terkena dampak adalah penduduk dari 3 kabupaten dan 6 kecamatan yang terendam banjir. Hingga Rabu dini hari, air masih menggenangi beberapa area di Samarinda. Area Bengkuring Sempaja Timur merupakan yang terparah, dimana air menggenangi setinggi pinggang orang dewasa.
Sebagian besar dari penduduk yang terkena dampak sudah diungsikan ke tempat penampungan yang dibuat oleh BPBD. Sebagiannya lagi diungsikan ke masjid yang tidak terkena banjir. Selain itu, BPBD Samarinda juga telah membuat beberapa pos-pos bantuan yang tersebar di beberapa tempat.
Sumber: The Jakarta Post