Sains dan Teknologi

Apa Jadinya Jika Bumi itu Datar?

Walau sudah banyak pembuktian bahwa Bumi itu bulat, tetap saja beberapa orang terus mempercayai bahwa Bumi itu adalah datar. Banyak orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya dulu mereka percaya bahwa Bumi itu bulat, namun kemudian ia tersadar bahwa kebenarannya adalah Bumi itu datar. Beberapa di antara mereka percaya bahwa gambar-gambar Bumi yang diambil dari luar angkasa adalah bagian dari konspirasi. Lalu apakah teori Bumi itu datar bisa dibuktikan kebenarannya? Yuk simak penjelasan singkat berikut ini

Teori bumi itu bulat

Gambar Bumi- Pixabay

Pemikiran tentang bentuk Bumi telah muncul sejak zaman nenek moyang kita. Untuk teori bahwa Bumi itu bulat sudah dikemukan oleh Pythagoras pada abad ke-enam sebelum masehi. Disusul kemudian Aristoteles pada tahun 330 sebelum masehi dan Erasthotenes pada tahun 3 SM. Erasthotenes sendiri mengemukakan beberapa pendapat bahwa Bumi itu bulat, seperti, pengamatan ketinggian bintang yang berbeda jika dilihat dari tempat berbeda di Bumi, dan pengamatan bagaimana kapal lenyap di cakrawala saat kapal itu pergi dari pelabuhan.

Teori tentang bumi itu bulat juga dikemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1616, yang membuatnya berakhir di dalam jeruji penjara karena pandangannya berbeda dari gereja. Begitu banyak percobaan yang dilakukan ilmuwan untuk mencari tahu apakah Bumi itu benar bulat, sampai pada akhirnya Apollo 8 berhasil mengambil gambar bumi secara otentik. Walau dari gambar Bumi terlihat bulat, sesungguhnya Bumi tidaklah bulat sempurna. Hal ini dikarenakan adanya rotasi, sehingga Bumi berbentuk menggelembung di bagian kutub.

Bumi memang bulat namun permukaannya tidaklah rata, ada yang tinggi seperti gunung dan ada yang rendah di kedalaman lautan. Bentuk bumi yang bulat dikarenakan adanya gaya gravitasi dari pusat bumi. Gaya gravitasi memanipulasi sehingga dari permukaan Bumi mana pun, jarak ke pusat gravitasi adalah sama. Jika ada satu bagian bumi yang kemudian rusak dan hancur, pada akhirnya gaya gravitasi akan memanipulasinya sehingga menjadi bulat kembali. Maka kesimpulannya, penyebab Bumi ini datar adalah Gaya Gravitasi.

Teori yang hilang jika Bumi itu datar

Bumi datar- Metro UK

Secara sederhana, teori Gaya Gravitasi akan hilang jika Bumi itu datar, karena jarak dari pusat gravitasi ke setiap sudut Bumi akan berbeda. Jika Gaya Gravitasi tidak ada, maka bumi tidak akan memiliki atmosfer, karena atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi. Atmosfer sendiri semakin mendekati permukaan bumi semakin tebal, ini dikarenakan semakin dekatnya dengan pusat gravitasi. Hal ini pulalah yang memungkinkan adanya udara dan kita manusia bisa bernapas. Sedangkan semakin jauh atmosfer dari permukaan Bumi, semakin tipis hingga akhirnya menghilang dan digantikan oleh luar angkasa yang hampa.

Bukan hanya itu, jika Bumi sungguh datar maka teori Gerhana Matahari dan Bulan tidaklah ada. Tidak ada pergantian musim, tidak ada siang dan malam, bintang yang akan sama saja jika dilihat dari sisi manapun di Bumi, sinar Matahari akan terus menyerang ke Bumi, tidak ada atmosfer

dan tidak ada zona pembagian waktu. Namun coba kita bayangkan Jika bumi itu datar, kira-kira kemanakah air sungai yang mengalir ke laut kemudian ke samudra? Apakah akan tumpah keluar layaknya kamu yang menaruh sejumlah air pada piring yang kemudian tumpah? Oke, mari bayangkan jika bumi datar memiliki gaya gravitasi. Sifat gaya gravitasi yang menarik apapun ke pusatnya akan membuat banyak hal menjadi sulit di atas Bumi yang datar. Untuk orang-orang yang tinggal di pinggir Bumi, maka ia akan kesusahan karena harus melawan Pusat Gravitasi yang terus menariknya. Bukan hanya manusia, hal ini juga berlaku untuk bangunan, air, dan benda-benda lainnya.

Itulah tadi penjelasan singkat tentang teori Bumi itu bulat dan seandainya Bumi itu datar. Baca juga artikel seputar dunia Sains dan teknologi di sini ya!

Sumber: Kok-bisa, dan Studio Belajar

 

Azmi Umaymah

You are special, you are unique, so don't try to copy others.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close Subscribe Card