Program Kartu Pra-kerja Merujuk Konsep Go-Food Gojek
AKUPAHAM.COM – Jutaan pencari kerja di Jawa akan mendapatkan dana pelatihan bersubsidi pada bulan April melalui kartu pra-kerja yang banyak digembar-gemborkan pemerintah, setelah penundaan singkat.
Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan harapan pada hari Selasa bahwa pemerintah akan mengeluarkan peraturan Presiden untuk skema tersebut pada bulan Februari, menyelesaikan persiapan pada bulan Maret dan memulai program pada bulan April. Presiden Joko “Jokowi” Widodo awalnya bertujuan untuk peluncuran Januari.
Jawa Barat, Jakarta dan kota-kota satelitnya akan menjadi salah satu kota pertama yang akan membentuk proyek percontohan program. Pihak berwenang kemudian akan mengevaluasi hasilnya, melakukan perbaikan dan memperluas “secara besar-besaran” ke kota-kota lain, Moeldoko menjelaskan.
“Pada tahun 2021, kami menargetkan lebih dari 2 juta orang untuk bergabung dengan program ini. Presiden telah menyatakan bahwa jika ini berjalan dengan baik, kita dapat meningkatkan program hingga dua kali lipat atau bahkan lebih,” kata Moeldoko kepada wartawan.
Pertama kali diumumkan selama kampanye pemilihan ulang Jokowi, kartu pra-kerja bertujuan untuk membantu para pencari kerja dengan memberikan mereka akses ke pelatihan, sebuah langkah yang berharap dapat membantu mengatasi kekurangan pekerja terampil secara nasional. Pemerintah telah mengalokasikan Rp 10,3 triliun (US $ 752,24 juta) untuk program tahun ini.
“Otomasi dan Masa Depan Pekerjaan di Indonesia”, yang dirilis pada bulan September oleh konsultan manajemen McKinsey & Company, memproyeksikan bahwa 23 juta pekerjaan dapat digantikan oleh otomasi pada tahun 2030, tetapi 27 juta hingga 46 juta pekerjaan baru dapat diciptakan selama periode yang sama.
Penasihat kebijakan ekonomi khusus Kantor Presiden (KSP), Denni Puspa Purbasari, menjelaskan pada hari Selasa bahwa pemrograman back-end yang canggih untuk platform digital program dan proses administrasi keuangan yang panjang telah menyebabkan keterlambatan tersebut.
Namun, dia mengatakan bahwa baik Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Urusan Ekonomi Koordinasi hampir selesai. KSP saat ini memberikan umpan balik terakhir pada beberapa artikel dalam ketentuan tersebut, katanya.
Merujuk pada Konsep Food Delivery Gojek.
“Ini akan seperti Go-Food di mana ‘makanan’ akan menjadi lembaga pelatihan yang ditata dalam satu platform, sehingga pengguna dapat dengan mudah membandingkan harga, lokasi, paket, dan peringkat mereka,” kata Denni, merujuk pada konsep food delivery Gojek.
Program kartu pra-kerja ditujukan untuk mengatasi kekurangan keterampilan, yang telah menjadi masalah nyata dalam susunan tenaga kerja di Indonesia, karena sistem pendidikan telah gagal menghasilkan lulusan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.
Tingkat pengangguran lulusan sekolah menengah kejuruan, yang dimaksudkan untuk melatih siswa untuk pekerjaan tertentu, paling mengkhawatirkan, yaitu 8,63 persen dari jumlah tenaga kerja pada Februari 2019, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Pemerintah juga telah mencari kemitraan dengan teknologi keuangan (fintech), bank dan perusahaan baru untuk mendigitalkan subsidi untuk pelatihan pencari kerja. Ini akan membantu dengan transfer tunai dan masalah pendanaan lainnya.
Namun, para kritikus dan pelaku industri telah mengajukan pertanyaan tentang efektivitas kartu dalam mempersempit kesenjangan keterampilan yang mengakar di negara itu, karena sistem pendidikan tetap menjadi masalah besar dalam hal mengatasi kekurangan keterampilan, sementara kekurangan anggaran dan data pengangguran yang lemah akan menghambat implementasi kartu pra-kerja.
Mantan menteri keuangan Chatib Basri juga memperingatkan pemerintah untuk tidak terlalu banyak menjual program untuk menghindari kegagalan di mana “harapan lebih tinggi daripada hasilnya”.
“Kita harus menurunkan harapan. Akan ada gangguan dalam proses tetapi itu normal jika kita memiliki harapan yang realistis,” kata Chatib.
Sumber: The Jakarta Post
Maksudnya merujuk konsep gofood gimana Yach! Makasih
UMKM